Kali ini
saya ingin menceritakan sebuah kisah seorang perempuan yang hidupnya banyak
mengalami perjuangan. Tapi mungkin tidak seberapa dibanding kisah-kisah orang
terdahulunya. Sebut saja namanya Tiara, seorang wanita dewasa dengan usia
menginjak kepala 3. Berasal dari kota kecil di pulau Sumatra, dengan kehidupan
keluarga sederhana. Tiara merupakan anak keempat dari 5 bersaudara yang mana
dia miliki 2 saudara lelaki dan 2 saudara perempuan. Saat ini dia menjadi
perempuan yang sukses dalam dunia pendidikan dan juga pekerjaan. Tiara
merupakan lulusan Master di bidang ekonomi pada
perguruan tinggi di Malaysia, mempunyai hobi menulis dan bercerita. Dia
tercatat sebagai seorang pengajar disalah satu kampus swasta di Jakarta.
Banyak
terpaan hidup yang telah dilewati oleh Tiara, sejak SD jualan kue keliling
kampung, dia mengganggur cukup lama ketika lulus S1, di tengah meneruskan S2
mengalami masalah finansial yang cukup berat sehingga membuat dia menjadi
seorang waiters di Negeri Jiran tersebut. Dengan
segala perjuangan hidupnya dalam menyelesaikan pendidikan master-nya, Tiara sempat
bekerja di perusahaan swasta di Malaysia sebelum memutuskan pulang ke tanah air
di akhir tahun 2014.
Lima
bulan pulang ke tanah air, Tiara diterima mengajar di perguruan tinggi swasta
yang ada di Jakarta. Dengan segala keajaiban yang luar biasa dia alami pada setiap
lika liku hidupnya, Tiara kembali menunjukkan bahwa dia mampu untuk bertahan
hidup di kota besar Jakarta dan kembali menjadi anak rantau yang tinggal
berjauhan dari orang tua nya.
Karir
Tiara sebagai seorang dosen berjalan dengan baik, Tiara merasa enjoy dengan profesinya
yang sekarang. Dan hidup mandiri dirumah kontrakan kecil yang tidak jauh dari
kampus tempat dia mengajar.
Hidup
seorang diri di kota besar Jakarta, membuat Tiara berpikir untuk mencari pendamping
hidup. Apalagi pertanyaan seputar pernikahan terus bermunculan dan tawaran
untuk di kenalkan dengan seorang pria pun terus berdatangan, tapi Tiara masih
belum menemukan sosok pendamping yang dia inginkan. Sampai suatu ketika, dia
dikenalkan oleh temannya dengan seorang perempuan yang mana perempuan ini telah
berkeluarga dan memiliki dua orang anak. Dia adalah Silfa, Tiara memanggilnya
dengan sebutan Kak Silfa. Tiara bersama temannya berkunjung ke rumah Kak Silfa,
atas permintaan Kak Silfa yang ingin berkenalan secara langsung dengan Tiara.
Perbincangan sederhana pun terjadi, Kak Silfa menanyakan seputar karir dan pengalaman
kerja Tiara. Perbincangan berlangsung hangat tanpa rasa canggung,
Kak Silfa sosok yang humble dan sangat riang.
Setahun
berlalu sejak kejadian perkenalan tersebut, Tiara tidak terlalu memikirkan
hasil dari pertemuan tersebut karena disibukkan dengan segudang pekerjaan di
kampus dan juga proses belajar mengajar yang cukup menyita waktu dan tenaga Tiara.
Maklum ini merupakan pengalaman pertama Tiara menjadi seorang Dosen, sehingga
hari-harinya disibukkan membuat materi untuk bahan ajar.
Sampai
tiba beberapa hari memasuki bulan suci Ramadhan, Tiara meniatkan di bulan suci
tersebut memohon jodoh yang terbaik dari Allah, yang Allah cintai dan
Rosulullah cintai. Segala amalan Tiara lakukan, dari mengerjakan 1 day 1 juz, membaca doa ijazah
jodoh setiap hari 300-1000 kali, bermunajat di waktu-waktu mustajab, dan banyak
lagi amalan-amalan lainnya. Bahkan Tiara membuat template undangan yang dia simpan di handphone-nya, mencetakan satu
buah undangan yang tertulis namanya dengan nama lelaki yang masih kosong dengan
niat untuk didoakan ketika dia berdoa setiap selesai sholat dan selalu membaca
sholawat tiap kali melihat photo pernikahan di posting di social
media.
Sampai
tiba di suatu malam, Tiara tengah menikmati waktu istirahat malamnya dengan online di facebook. Tiara menerima notifikasi friend request dari
seorang pria. Dia lihat di layar hp-nya, Uraydhy. Melihat ada satu mutual friend, Tiara pun tanpa
ragu meng-accept pria
tersebut. Tidak berlangsung lama, terdengar nada ada pesan masuk di inbox.
"Assalamu'alaikum...Thanks
sudah di accept. Kenalin, saya Uraydhy". Tiara
membalas pesan tersebut.
"Wa'alaikumsalam...
Iya sama-sama, terima kasih juga udah di add. Saya Tiara Nurul" balas
Tiara.
Tidak
lama masuk lagi balasan, "Domisili dimana Tiara?"
Tiara
membatin, jangan-jangan ini
lelaki alay yang iseng-iseng cari pasangan di social media. Tiara pun tidak
berminat meladeni.
Tau-tau
masuk lagi pesan, kali ini dari orang yang berbeda.
"Assalamu'alaikum
Tiara, masih inget sama aku ngga? Kak Silfa, aku minta no telpnya Tiara donk.
Btw, Tiara sudah ada cowo belum? Aku mau kenali sama sepupu aku"
Tiara pun
membalas "Wa'alaikumsalam, MasyaALLAH Kak Silfa, masih ingatlah. Siapa
sepupu Kak Silfa itu namanya?"
Terjadilah
oborlan singkat antara Kak Silfa dan Tiara. Ternyata pria yang tadi add facebook-nya dan menyapa
dia adalah sepupu dari Kak Silfa. Kak Silfa pun menceritakan secara singkat
siapa sepupunya itu, berikut usia, pekerjaan dan pendidikan. Namun ternyata,
sepupu Kak Silfa ini merupakan seorang duda yang telah memiliki dua orang
putri. Tiara pun bingung, tidak terbayangkan dia akan berkenalan dengan pria
yang sudah berstatus duda.
Tapi
Tiara berkata, "Aku telah
melakukan amalan-amalan agar dimudahkan urusan jodoh, dan juga telah
menyerahkan pilihan jodoh tersebut kepada Allah, siapa tau dia adalah jawaban
dari doa-doa aku selama ini. Tidak ada salahnya coba untuk berkenalan terlebih
dahulu.”
Tiara pun
membalas kembali pesan Uraydhy, "Domisili di Jakarta".
Obrolanpun
berlangsung seru dan menyenangkan. Tidak terasa jam sudah menunjukan waktu dini
hari. Tiara pamit untuk tidur tapi sebelum itu Uraydhy meminta untuk bertemu
besok hari pada saat makan siang, tanpa berpikir panjang Tiara pun menyetujui,
dia berpikir bahwa untuk apa bertele-tele dengan chit chat yang tidak jelas, lebih baik
segera memastikan, bagaimana suasana hatinya setelah bertemu Uraydhy nanti.
Dengan
hati yang deg-degan Tiara menuruni anak tangga kampusnya, dari kejauhan dia
melihat sosok pria dengan menggunakan jeans biru gelap dan kemeja kotak-kotak
kecil berwarna merah dan putih serta mengenakan sneakers. "hhhmmm...
good looking" kata hati Tiara.
Setelah
dekat mereka saling menyapa dan Uraydhy membawa Tiara keluar dari kampus untuk
pergi makan siang bersama. Mobil melaju dengan kecepatan yang sedang. Mereka
mengobrol ringan sepanjang perjalanan.
Walaupun
hati gugup tapi Tiara menikmati obrolan dengan Uraydhy. Uraydhy ternyata sosok
pria yang hangat dan juga menyenangkan. Dari pertemuan pertama, Tiara merasa
bahwa Uraydhy sosok yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas serta cara
berkomunikasi yang baik. Sometimes
when you meet someone you just click. I don't believe in love at first sight,
but I sure believe in the click. *caaeelaaahh...
let’s figure out :D*
Singkat
cerita, Uraydhy sepertinya menyukai pertemuan dengan Tiara, ini terbukti dengan
Uraydhy meminta untuk menghubungi via telp kapan-kapan dan mengajak untuk jalan
lagi setelah dia pulang dari luar kota nanti, karena lusa Uraydhy harus
meninggalkan Jakarta selama seminggu untuk pekerjaan.
Selama di
luar kota, komunikasi mereka melalui telpon dan whatsapp berjalan lancar.
Mereka saling bercerita, tukar pikiran, menceritakan hobi masing-masing. Tiara
mulai tau kalau Uraydhy orang yang gemar olah raga dan suka hidup sehat, bahkan
sejak tahun 2009 Uraydhy berhenti merokok. Ini menjadi nilai tambah untuk
Uraydhy, karena jujur saja, Tiara mengharapkan suami nya kelak bukanlah dari
kalangan perokok. Uraydhy aktif mencari tau apa yang Tiara suka dan tidak suka.
Dia tau kalau ternyata Tiara hobi menulis dan ketika dia menanyakan apa lagu
yang Tiara suka, Tiara menjawab bahwa dia suka semua jenis musik kecuali
keroncong dan jazz. Bahkan sejak SMA, Tiara sangat mengidolakan grup rock Linking Park.
Pernah suatu ketika, Uraydhy mengirimkan sebuah lirik lagu ke pada Tiara. Uraydhy berkata bahwa itu lagu favoritnya, sebuah lagu dari Michael Franks yang berjudul How I Remmber You.
Perbincangan
tersebut berjalan cukup intens bahkan tak jarang kalau mereka berdua tidur dini
hari atau bahkan tidur dalam keadaan masih on
call :).
When
two people really care about each other, they always find a way to make it
work. No matter how hard it is. *Asik...apa
coba :P*
Kedekatan
Tiara dengan Uraydhy sukses membuat hari-hari Tiara indah dan membahagiakan.
Hampir tiap menit mereka saling memberi kabar, bahkan tiap pagi setelah subuh,
Uraydhy tidak pernah absen memberikan salam Shobahul
kher dan itu membuat Uraydhy
semakin special di hati Tiara. Uraydhy yang menyenangkan, hangat, ceria, suka
bercanda, ekspresif, sweet dan juga bawel telah sukses memikat hati Tiara.
"Abang
sayang sama kamu..." kalimat sakral itupun muncul dari bibir Uraydhy,
tepat 6 hari mereka dekat. Rasa ingin meloncat keluar jantung Tiara dan rasa
deg-degan yang luar biasa ketika mendengar kalimat itu. Untung kalimat itu
dikatakan melalui sambungan telpon, karena Uraydhy masih di luar kota,
seandainya Uraydhy menyampaikan itu face
to face tidak tau kemana dia
harus meyembunyikan rona merah pipinya. Uraydhy juga menyampaikan bahwa dia
tidak mencari pacar tapi mencari calon istri, yang bisa diajak serius membangun
rumah tangga kelak. Uraydhy juga menambahkan bahwa sebuah hubungan itu, sampai
kapan pun akan selalu ada yang namanya ADJUSTMENT.
Tidak tau apa yang membuat Tiara mudah memberikan hatinya untuk Uraydhy dan tanpa menunggu waktu lama, Tiara menjawab bahwa dia juga sayang dan seketika itu juga
sholawat serta doa keluar dari mulut Uraydhy.
Allahumma sholialamuhammad wa’ali
muhammad...
Terdengar
tenang, lembut dan syahdu suaranya melantunkan doa, dan di tempat yang berbeda
Tiara meneteskan air mata sembari berkata dalam hati "Ya Allah apakah
ini jawaban atas amalan-amalan yang aku kerjakan? Apakah ini jawaban atau
doa-doa yang aku panjatkan, mohon ridho dan mudahkan jalan kami untuk menuju ke
pernikahan"
Pagi itu
merupakan hari yang berbeda dari hari-hari sebelumnya, dengan langkah semangat
dan senyum yang mengembang Tiara berjalan dari rumah kontrakan menuju kampus.
Hari ini dia resmi mempunyai pasangan hehehe.... "Saya ga jomblo lagi
Ya Allah :D" jerit hati
Tiara.
Hari-hari
berjalan menyenangkan bagi Tiara, dia tidak sabar menanti Uraydhy pulang dari
luar kota. Uraydhy pun telah membuat janji untuk mereka pergi makan malam.
Sampai tiba hari dimana Uraydhy pulang, Tiara bahagia dan senyum-senyum sendiri
dari pagi, padahal Uraydhy baru sampai Jakarta malam hari nanti tapi sore dia
sudah sibuk mencari baju yang cocok dan kerudung yang senada.
Telpon
berdering, ternyata Uraydhy menelpon untuk mengabari bahwa dia baru mendarat,
dan sepanjang perjalanan dari bandara kembali ke rumah, Uraydhy tidak mau
mematikan telponnya. Sampai masuk kedalam rumah dan malam itu juga bersiap-siap
menjemput Tiara untuk jalan bareng. Uraydhy berkata, "Ini kedua kalinya
kita bertemu tapi status kita sudah pacaran". Tiara pun tersipu malu
mendengarkan hihihi....
Mereka
sepakat untuk jalan dengan menggunakan motor, hal itu bukan masalah yang
penting untuk Tiara, karena bertemu dan jalan berdua dengan Uraydhy merupakan
hal yang paling penting saat ini. Dengan perasaan yang nervous dan tubuh yang gemetaran Tiara
keluar dari rumah menemui Uraydhy yang telah menunggu diluar. Senyum sumringah
terlihat dari wajah Uraydhy, sedangkan Tiara sibuk mengatur nafas dan jantung
nya yang berdetak kencang.
Mereka
jalan menuju tempat makan malam, motor dikemudi perlahan oleh Uraydhy.
Tiba-tiba telpon Uraydhy berdering, ternyata ada telpon masuk dari kakaknya.
Motor berhenti sejenak dan Uraydhy berbicara sebentar. Tidak lama telpon di
tutup kembali, lalu uraydhy berkata, "Ganggu orang lagi pacaran aja."
Goda Uraydhy. Tiara hanya membalas dengan senyuman.
Sesampai
di tempat parkiran, masih dengan bahasa tubuh yang canggung, Tiara berjalan
mengikuti tubuh Uraydhy dari belakang. Sampai tiba-tiba, ketika mereka telah menyeberang
jalan, Uraydhy menyentuh dan menggenggam tangannya. Seketika itu juga, jantung
Tiara berdetak kecang, peredaran darah seperti berhenti dan terasa seperti nyes-nyes kesemutan di
jantung nya hehehe... *apa coba hahaha...*
Uraydhy
tidak melepaskan genggamannya hingga mereka menemukan tempat untuk menghabiskan
waktu malam itu.
Mereka
duduk makan malam di sebuah cafe, namun karena rasa kangen ingin bertemu lebih
besar, mengalahkan rasa lapar diperut, jadi sandwich yang mereka order tidak bergitu
dilirik.
"Kamu
cantik banget..." kata Uraydhy tiba-tiba. Tiara hanya tersipu malu,
sembari kaki nya menendang pelan ke kaki Uraydhy. Ini pertama kalinya dalam
hidup Tiara merasakan indahnya malam ini, duduk berdua dengan orang yang di
cintai. Karena hingga usia kepala 3 Tiara belum penah menjalin asmara dengan
pria manapun. Dan Uraydhy lah pria pertama yang menyentuh tangannya. Uraydhy
mengulurkan sebuah kantong plastik. Tiara bertanya, "Apa
ini?". Uraydhy memberi kode untuk Tiara buka saja, ketika kantong
plastik tersebut di buka, Tiara melihat ada mukena batik berwarna biru
didalamnya. Tiara tersenyum melihat kearah Uraydhy sembari berkata terima
kasih. Uraydhy menjawab, "Kamu suka warna biru kan?"
Tak
terasa waktu berjalan cepat sekali, karena telah larut mereka memutuskan
pulang. Sekali lagi Uraydhy menggenggam tangan Tiara penuh rasa sayang. Bahkan
ketika Uraydhy mencari kunci motor yang dia simpan di saku celana sebelah kiri,
Uraydhy tidak mau melepaskan genggaman tangannya, malah memindahkan tangan
Tiara ke tangan kanan Uraydhy *modus emang :P*
Ketika
berjalan pulang dipersimpang jalan motor mereka berhenti karena lampu merah.
Tiba-tiba Uraydhy meraih tangan Tiara dari belakang, sembari digenggam. Tangan
nya yang lebar dan besar cukup menggenggam penuh seluruh jemari Tiara. Sambil
menggenggam Uraydhy berkata, “Kamu dingin ngga? Kita disini
sama-sama merantau, jauh dari keluarga. Kamu tidak ada keluarga juga kan
disini?”. Tiara menjawab dengan gelengan sembari tersenyum. Ketika lampu
akan hijau, Uraydhy malah meletakkan tangan Tiara kedalam kantong jaket kulit
yang dia pakai.
*Romantis
sekali*
Hari
berganti hari, bulan berganti bulan. Ada kebiasaan Uraydhy yang membuat Tiara merasa nyaman, setiap mengantar pulang Tiara dari habis dating, Uraydhy selalu membacakan sholawat sebanyak 3 kali dihadapan Tiara sambil matanya menatap lekat-lekat ke wajah Tiara. "Biar kamu jadi milik abang dan kita terus sama-sama." Uraydhy percaya bahwa dengan mengamalkan sholawat tersebut, apapun yang kita mau bisa kita miliki.
Hubungan asmara merekapun kadang diwarnai keributan kecil,
tapi Uraydhy sosok yang luar biasa sabar dan dewasa. Dia meng-ngemong Tiara
dengan penuh kasih sayang. Sampai masuk bulan ke enam mereka jadian, Uraydhy
berkunjung ke kampung halaman Tiara untuk berkenalan dengan orang tua dan
keluarga Tiara. Sebagai tradisi dirumahnya, persiapan pun dilakukan dirumah
Tiara. Rumah Tiara terasa berbeda, penuh dengan rasa bahagia dan gembira.
Dari
keluarga Uraydhy pun telah mengetahui bahwa Uraydhy telah menemukan pasangan
yang mengisi hari-hari nya, dukungan pun diberikan oleh Umi Uraydhy dan juga
saudaranya.
Pasang
surut perjalanan hubungan cinta Uraydhy dan Tiara pun dialami oleh mereka
berdua, sempat Tiara menginginkan putus ketika mereka bertengkar tapi Uraydhy
mampu mempertahankan. Uraydhy pernah berkata, "Jika kamu dan aku
berpisah dan memutuskan mencari pengganti, kita akan tetap melewati hal yang
sama, bahkan kita akan mulai mengenal pasangan baru kita dari nol lagi. Aku
sudah tau kamu seperti apa dan begitu juga kamu yang telah mengenal aku seperti
apa. Kalau kamu memilih menyerah, abang tetap akan memperjuangkan hubungan ini
karena ini bukan tentang Uraydhy dan juga bukan tentang Tiara, tapi ini tentang
kita. Abang sayang kamu dan kamu juga sayang abang, percayalah kita akan
menyesal kalau terjadi apa-apa dengan hubungan kita.”
A
true relationship is someone who accepts your past, support your present, love
you and encourages your future.
Sampai
suatu ketika hal menyakitkan itu pun terjadi, sepulang Tiara dari kota tempat
keluarga Uraydhy tinggal, untuk menjalankan tes penerimaan dosen sekaligus berkenal
dengan keluarga Uraydhy. Komunikasi berjalan lancar tapi tidak seintens
biasanya, sampai tiba keributan besar terjadi karena Uraydhy dianggap tidak
bisa memberikan kepastian waktu kepada Tiara kapan mereka akan menikah.
Alangkah kagetnya Tiara ketika tau bahwa Umi Uraydhy tidak menyetujui hubungan
mereka tanpa Tiara ketahui apa penyebabnya. hati Tiara hancur, air mata tumpah.
"Apa salah dan kurangnya aku sampai Umi nya Uraydhy yang awalnya tidak
masalah mereka berhubungan, mendadak menjadi tidak merestui".
Meski
berat Tiara mencoba mengikhlaskan, dan Uraydhy memohon untuk mereka
mempertahankan hubungan ini, berjuang bersama karena dia tidak siap kehilangan
Tiara, Uraydhy tidak ingin putus dari Tiara. Dengan suara bergetar dan nangis sesegukan Uraydhy berkata "Abang
sayang sama kamu, kamu luar biasa. Abang bisa merasakan support kamu, kamu luar biasa buat abang". Akhirnya hari itu mereka sepakat
untuk tetap meneruskan hubungan tersebut walaupun Umi Uraydhy tidak merestui.
Mereka memutuskan untuk menjalankan hubungan ini sembunyi-sembunyi dari keluarga
mereka masing-masing. Jadi mereka membiarkan keluarganya menganggap bahwa
mereka telah berpisah.
Namun,
baru bejalan satu minggu, mendadak Uraydhy berubah sikap, Tiara bisa merasakan
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri Uraydhy. Tidak ada lagi salam Shobahul Kher tiap pagi, Uraydhy sudah jarang
menghubungi, bahkan wa-pun
hanya sesekali dan sudah tidak ada lagi kata I
love you tiap Uraydhy mengakhiri pembicaraan. Tiara berusaha untuk
mejaga komunikasi ini agar tetap terjalin, bahkan karena dia ingat akan pesan Uraydhy
bahwa jika dia sibuk tidak ada salahnya Tiara yang menelpon duluan. Dua kali
Tiara melakukan hal tersebut tapi ternyata Uraydhy masih sibuk dengan
aktvitasnya bahkan bahasa yang dia ucapkan ketika Tiara menelpon itu seperti
menerima telpon dari teman biasa. Tiara pun bertanya, "Ada orang kah
disitu?" Uraydhy
menjawab, "yup". Dengan hati yang kecewa Tiara mengakhiri
telpon yang tidak sampai 3 menit itu, batinnya berkata, "Dulu tidak seperti ini,
paling betah ngobrol lama-lama, tapi sekarang, jangankan ngobrol bahkan
mengabari pun sudah jarang". Sampai pada suatu malam, Tiara mencoba
menghubungi Uraydhy via whatsapp,
tapi ntah kenapa chat Tiara hanya di baca saja, padahal malam itu dia butuh Uraydhy
untuk bercerita. Tiara me-ngecek ke no whatsapp satunya lagi, ternyata Uraydhy
sedang online disana. Tiara sapa dengan sabar
dan bernada bercandaan dia bertanya, "Assalamu'alaikum pak, lagi
ngapain?
Uraydhy
membalas seperti biasa, "Wa'alaikumsalam,,, lagi seseruan aja nh di
grup.”
Ntah
kenapa membaca balasan Uraydhy tersebut Tiara menjadi bete, Uraydhy tega
meninggalkan chat nya dalam keadaan di read saja
dan memilih seseruan di wa yang lain dengan temen grupnya.
"Ada apa ini? kenapa sikapnya menjadi seperti ini.” Tiara coba membalas masih dengan nada riang
dan bercanda tapi sayang sekali, chat itupun bernasib sama, hanya di read tanpa
dibalas.
Akhirnya pertekaran pun tidak terelakkan, alasan
Uraydhy tidak membalas berubah-ubah. Pertama dia berkata bahwa sudah capek
sekali tapi alasan itu dibantah oleh Tiara dengan bukti lastseen Uraydhy
di wa. Lalu Uraydhy berkilah bahwa sudah tidak ada pertanyaan lagi dari
balasan wa Tiara jadi dia memilih me-read saja. Tiara protes
dengan berkata, “Apakah harus ada pertanyaan dulu baru kamu mau membalas dan
meladeni wa aku? Kemana kamu yang dulu? Kenapa kamu yang sekarang terasa asing
bagi aku. Kita ini LDR-an sejak kamu memutuskan pindah ke Jogja 5 bulan yang
lalu, hanya komunikasi saja yang membuat kita tetap keep in touch tapi kalau
komunikasi saja udah bikin kamu tidak tertarik lagi, aku harus bagaimana?”
terdengar suara Tiara mulai bergetar.
Malam itu komunikasi mereka berakhir dengan masalah
yang belum beres.
Besok paginya setelah Tiara sampai di kampus, Uraydhy
coba menghubungi dan betapa kagetnya Tiara ketika tiba-tiba Uraydhy meminta
untuk saudara-an saja. Tiara bertanya apakah Uraydhy sudah ada wanita lain tapi
dengan bersumpah demi Allah Uraydhy berkata bahwa tidak ada wanita lain.
Malamnya Uraydhy mencoba mengirim wa kepada Tiara. Namun karena rasa
kesal Tiara belum hilang, wa tersebut hanya di read saja. Dua
hari waktu berlalu, Tiara mulai merindukan sosok Uraydhy dan menyesali sikapnya
kepada Uraydhy. Tiarapun mencoba menghubungi Uraydhy dan mereka pun berbicara,
sempat Uraydhy minta untuk mengakhiri hubungan tersebut tapi Tiara bersikeras
untuk memepertahankan sampai akhirnya mereka bicara dengan pelan dan baik-baik,
akhirnya mereka sepakat untuk baikan lagi. Komunikasi berjalan seperti biasa
tapi ntah kenapa hati Tiara masih merasa ada keraguan, dia merasa Uraydhy tidak
sepenuh hati lagi menginginkan hubungan ini. Dugaan Tiara benar, ketika dia
coba menelpon Uraydhy pagi itu, mereka berbincang seperti biasa. Namun,
tiba-tiba Uraydhy berkata bahwa ketika mereka sempat diam-diam-an kemarin,
Uraydhy me-ngechat Lisa, yang mana Lisa ini adalah teman media sosial Tiara.
Uraydhy menjelaskan bahwa Lisa mem-follow instagram-nya dan
Uraydhy berkilah bahwa chat-nya kepada Lisa hanya "say hi..." saja.
Tiara memprotes tindakan Uraydhy tersebut namun
tanpa rasa berdosa dan dengan berapi-api Uraydhy berkata bahwa dia tidak mau di
kekang. “Kalau kamu mengekang mending kita udahan saja”. Tiara kaget
luar biasa, untuk pertama kalinya selama 9 bulan mereka berhubungan Uraydhy
mengucapkan kata “Udahan” padahal dulu Uraydhy selalu berpesan untuk
tidak mudah mengucapkan kata putus.
“Uraydhy yang dia kenal benar-benar telah
berubah.” batin Tiara. Dengan mata yang masih basah karena air mata, Tiara
berusaha untuk melembutkan hatinya dan memahami keinginan Uraydhy walau
sejujurnya dia tidak terima atas sikap Uraydhy tersebut. Tiara belum siap
kehilangan Uraydhy pada saat itu, namun pagi itu setelah selesai berbicara
dengan Uraydhy, Tiara memutuskan mandi dan sholat dhuha. Dia minta kepada Allah
untuk memenuhi hati dan pikirannya dengan cinta kepada Allah semata. Dan Tiara
semakin menyakini bahwa rasa kasih dan sayang Uraydhy untuk dirinya sudah
kering berganti rasa penasaran terhadap Lisa.
Hampir tiga hari mereka diam tanpa berkomunikasi,
Tiara cukup heran kenapa Uraydhy yang biasa aktif menghubungi bahkan ketika
bertengkar sekalipun, tiba-tiba hilang berhari-hari.
Sampailah tiba telepon yang sukses
memporak-porandakan hati Tiara. Lisa menelponnya untuk menanyakan soal Uraydhy,
dan Lisa berkata dia membutuhkan informasi soal Uraydhy karena Uraydhy ingin
berkenalan dengan orang tuanya. Hati perempuan mana yang tidak hancur mendengar
perkataan itu. Dia belum tuntas dengan Uraydhy tapi Uraydhy sudah tega dan
secepat itu mencari pengganti dirinya. Kemana Uraydhy yang selama ini dia
kenal, pejuang tangguh, penyayang, mengayomi dan juga perhatian.
Dengan lembut Tiara menolak permintaan Lisa tanpa
dia memberitahu bahwa dia dengan Uraydhy sebenarnya berpacaran. Tapi Lisa terus
memaksa, hati Tiara semakin sakit ketika tau kapan pertama kali Uraydhy menghubungi
Lisa dan apa isi chat Uraydhy pertama kali. Ternyata selama ini Uraydhy telah
membohongi dia, kenapa Uraydhy tega melakukan ini? Kalaupun ingin mencari
pengganti dirinya karena menganggap sudah tidak ada masa depan karena tidak ada
restu dari uminya, seharusnya Uraydhy bisa berkata terus terang, bukan dengan
bersikap seperti ini. Apakah ini penyelesaian secara dewasa dan baik-baik yang
selama ini di agung-agungkan oleh Uraydhy. Kenapa Uraydhy tidak mencoba
memperjuangkan dia seperti dulu agar mendapat restu umi nya? Kemana rasa cinta
dan sayang Uraydhy untuk dirinya? Apakah sudah hilang bersamaan dengan dia
mendekati Lisa? “Ya Allah ini terlalu sakit dan berat untuk aku lewati”
batin Tiara. Masuk kedalam rumah tangis Tiara pecah, dia mencoba menghubungi
Uraydhy dan pertengkaranpun tidak dapat dihindari, bahkan Umi Uraydhy pun ikut
turun tangan. Semua terbongkar, belang Uraydhy pun ketauan bahkan
kebohongan-kebohongan dan kepura-puraan yang selama ini Uraydhy lakukanpun
ketauan.
Malam itu sudah tidak ada lagi Uraydhy dan Tiara.
Sudah tidak ada lagi perjuangan, sudah tidak ada lagi kata bertahan dan sudah tidak ada kata adjustment yang biasa di umbar-umbar oleh Uraydhy. Semua sudah hancur bersama rancana-rencana mereka jika menikah kelak. Hancur karena kebohongan, hancur karena kepalsuan, hancur karena fitnah yang keji serta hancur karena penghianatan. Tiara
memilih melepaskan dan mengikhlaskan hubungannya berakhir karena wanita lain. Ternyata bukan hanya Lisa yang coba didekati oleh Uraydhy, ada wanita lain selain Lisa yang menjadi prospek nya Uraydhy juga yaitu Mela. Siapa dia? Tiara memilih untuk tidak mau tau.
Sakit? Pastinya. Kecewa? Sudah pasti. Uraydhy yang
dia kenal sudah berubah menjadi penjahat yang kejam luar biasa. Nama baiknya
rusak dihadapan keluarga Uraydhy karena ulah Uraydhy, ditambah lagi Tiara harus
menerima kenyataan bahwa Uraydhy mencoba mendekati Lisa yang nota bene
itu adalah temannya. Kak Silfa orang yang telah berjasa membersihkan nama baik
Tiara yang telah rusak dimata keluarga Uraydhy. Dari Kak Silfa, Tiara mengetahui alasan mengapa umi Uraydhy mendadak tidak merestui hubungan mereka, ternyata umi-nya mendapatkan informasi tentang Tiara namun sangat disayangkan informasi tersebut tidaklah sesuai dengan fakta yang terjadi, jadi disini Tiara telah di fitnah dan di-jelekan namanya.
Kalimat terakhir Tiara kepada Uraydhy, “Dalam
satu malam aku mendapatkan berita yang menyakitkan secara bertubi-tubi, kalau
kamu mau tau sesakit apa, pertanyaan aku adalah apakah kamu rela anak atau adik
perempuan kamu mengalami seperti yang aku alami saat ini?” Uraydhy hanya
bisa diam membisu sembari mengucapkan maaf. Namun dia tidak berhenti untuk
menghubungi Lisa, malam itu dia mengabari Lisa bahwa dia dan Tiara telah
berakhir dan dia kasian dengan Tiara. Hati Tiara bertambah haru dan perih.
Kenapa dia bisa bertemu, kenal dan dekat dengan lelaki sekejam ini.
Tiara memcoba untuk bangkit dari rasa kecewa dan
sakit hatinya. “Kejadian ini tidak cukup kuat untuk menghancurkan impian dan
masa depannya” batin Tiara. Dia mencoba mengikhlaskan hubungan dengan
Uraydhy berakhir walau dengan cara yang cukup terhina. Dia menata hatinya yang
telah hancur, menghabiskan waktu dengan bermacam kesibukan di kampus. Syukur alhamdulillah
Tiara banyak dilibatkan dalam kegiatan penelitian di kampus dan juga tawaran
menjadi seorang pembicara. Dan tidak butuh waktu lama Tiara semangat kembali
menata hari-harinya. “I may regret the way we ended, but I will never regret
what we had” gumam Tiara.
Seminggu berlalu setelah kejadian tersebut, malam
itu hp Tiara berbunyi, dia melihat nama Lisa muncul di screen hp nya.
Dia malas untuk mengangkat tapi telpon terus berbunyi dan dia pun mengangkat
telpon dari Lisa. Lisa mengabarkan bahwa besok pagi Uraydhy datang ke Jakarta
dan akan berkunjung ke rumahnya untuk menemui orang tuanya. Uraydhy melakukan
itu karena ingin memenuhi janji nya kepada Lisa waktu itu. Lisa sempat
menjelaskan bahwa dia tidak akan menemui Uraydhy ketika Uraydhy datang
kerumahnya nanti. Dia ingin memberi pelajaran kepada Uraydhy yang merasa seperti
sosok pria yang ingin di kejar atau di uber. *Uber ojek kali ah :D*
Karena kabar dari Lisa bukan hal menyenangkan bagi
Tiara, Tiara menyampaikan bahwa dia dan Uraydhy sudah tidak ada hubungan
apa-apa lagi, jika dia ingin mencari perempuan lain itu sudah bukan urusan dia
lagi. Tiara minta kepada Lisa untuk tidak menceritakan apapun yang berkaitan
dengan Uraydhy karena dia sudah tidak mau tau.
Namun, esok siang Tiara menerima wa dari
Lisa yang mengabarkan bahwa Uraydhy baru pulang dari rumahnya, tapi Lisa sengaja
tidak ada dirumah, jadi Uraydhy hanya berbincang berdua dengan Umi nya. Tiara
memutuskan untuk tidak mengomentari hal tersebut, dia mengabaikan wa
Lisa dengan hanya me-read saja.
Hidup itu adalah pilihan, kita yang menentukan
ingin bahagia atau larut dalam kesedihan. Namun harus kita sadari bahwa masih
banyak orang disekeliling kita yang memilih setia dan tetap menyayangi kita,
yaitu keluarga. “Hidupku terlalu berharga hanya untuk mengurusi hal murahan seperti ini” kata hati Tiara. Life must go on.
Uraydhy bukan segala-gala nya lagi bagi Tiara, dan
Uraydhy hanya sebuah kenangan pahit dalam hidupnya. Tiara memutuskan untuk
fokus dengan karir dan juga melanjutkan pendidikan. Masalah jodoh dia
memasrahkan dan mempercayakan pilihan itu kembali kepada Allah. Tiara menganggap lepas dari Uraydhy merupakan lepas dari marabahaya, karena sifat lelaki yang suka selingkuh atau main perempuan itu merupakan suatu penyakit yang suatu saat bisa kambuh."Aku seharusnya bersyukur karena Allah telah menyelamatkan aku." batin Tiara.
Tiara menganggap bahwa kejadian ini merupakan
teguran dari Allah, bahwa selama mengenal Uraydhy tanpa dia sadari dia telah
melalaikan Allah, kurang perhatian dengan orang tua. Astaghfirullah.
If
I’ve learned anything from life, it’s that sometimes, the darkest times can
bring us to the brightest places. I’ve learned that the most toxic people can
teach us the most important lessons; that our most painful struggles can grant
us the most necessary growth; and that the most heartbreaking losses of
friendship and love can make room for the most wonderful people. I’ve learned
that what seems like a curse in the moment can actually be a blessing, and that
what seems like the end of the road is actually just the discovery that we are
meant to travel down a different path. I’ve learned that no matter how
difficult things seem, there is always hope. And I’ve learned that no matter
how powerless we feel or how horrible things seem, we can’t give up. We have to
keep going. Even when it’s scary, even when all of our strength seems gone, we
have to keep picking ourselves back up and moving forward, because whatever
we’re battling in the moment, it will pass, and we will make it through. We’ve
made it this far. We can make it through whatever comes next.
Tiara menutup buku diary-nya dengan mengutip
perkataan dari Danielle Koepke. Hatinya sakit dan kecewa tapi dia tidak mau larut
dalam perasaan tersebut. Jodoh, maut dan rizki sudah ada yang mengatur. Tiara
memilih untuk tidak mau memikirkan akan seperti apa hubungannya dengan Uraydhy
kedepannya. Karena harapan dan kepercayaan tersebut telah sirna dengan
kebohongan yang bertubi-tubi Tiara dapat dari Uraydhy.
Tiara teringat bahwa dulu ketika Uraydhy ulang tahun, dia menghadiahkan sebuah tasbih hitam dari batu sebagai kado untuk Uraydhy. Karena Tiara berharap bahwa tasbih itu akan mengikat mereka untuk selamanya. Tapi apa mau dikata, perasaan tulus yang Tiara berikan untuk pria yang teramat dia sayangi tercoreng dengan fitnah dan kebohongan Uraydhy terhadapnya.
“Semoga
dia menemukan kebahagiaan yang dia cari dan mendapatkan perempuan yang dia suka
dan di restui oleh keluarganya” doa Tiara dalam hati.
Love
shouldn’t be a secret. If you love someone, tell them. You will always regret
it if you don’t.
Pesan terakhir saya dalam cerita ini.
Don’t
you ever regret knowing someone in your life. Good people will give you
happiness, bad people will give you experience, while the worst people will
give you a lesson, and the best people will give you memories.
Apakah kisah Tiara dan Uraydhy belum berakhir? Apakah Tiara memilih
mencari pengganti Uraydhy, atau memilih sendiri untuk sementara waktu dan fokus untuk meneruskan pendidikannya dan menjadi anak yang lebih
membanggakan bagi orang tuanya, kemana kehidupan akan membawa Tiara? Nantikan kelanjutan kisah Tiara di season kedua.
InsyaALLAH... ;)