Disela-sela
akhir pekan, Tiara menghabiskan waktunya bersantai di asrama temannya, seorang
diri. Sang pemilik kamar sedang keluar menikmati akhir pekan bersama
pasangannya. Ditemani secangkir kopi, Tiara menikmati sore hari dengan berlayar
di sosial media facebook. Dia
menghabiskan waktu cukup lama disana, mengamati akun facebook seseorang yang sejak 6 bulan lalu telah menarik
perhatiannya. Karena si pemilik akun ini, Tiara berubah menjadi stalker sejati hanya untuk mendapatkan
informasi lebih detail seseorang di seberang sana. Seorang lelaki yang
berprofesi sebagai Dokter ini telah mampu membuat Tiara merelakan waktunya
hanya untuk meng-update apa yang
sedang dilakukan lelaki tersebut setiap harinya. Diketahui bahwa lelaki ini
lumayan sering online, hanya saja 2 tahun belakangan sudah jarang memposting sesuatu
di beranda facebook-nya. Dari hasil
spionase, Tiara banyak mendapatkan informasi mengenai si Dokter yang memiliki
fisik tinggi, putih, berisi dan memiliki wajah yang agak oriental (Oppaaaa…..
:D eh salah). Sang Dokter merupakan lulusan dari Universitas terbaik yang ada
di Indonesia dan sedang menjalankan profesinya disalah satu Rumah Sakit besar
terbaik yang ada di Jakarta (Oohh… Tuhan, Pintar pastinya nih :D). Selain itu,
dari hasil menjadi James Bond KW, Tiara mendapat informasi lebih dalam bahwa
ternyata Dia merupakan anak ke-empat dari enam bersaudara dan itu sama dengan
Tiara yang juga merupakan anak ke-empat tapi dari 5 bersaudara. Si Dokter ini
juga memiliki tanggal lahir yang hampir sama dengan tanggal lahir Tiara yaitu
07 Desember sedangkan Tiara lahir pada 17 Desember (Dasar nyama-nyamain aja lo
Ra :P).
“Oohh..
my gosh, dia online” pekik Tiara kegirangan. Ok, ini hal konyol yang Tiara
lakukan beberapa bulan belakangan ini. Hanya dengan melihat si Dokter tersebut
online, sudah mampu membuat Tiara girang bukan kepalang, (please. *tepok jidat). Seperti biasa, cukup dengan melihatnya
online Tiara sudah bahagia setengah mati, tanpa mampu atau berani menyapa Sang
Dokter pujaan hati. “Kamu lagi dimana
sekarang? Sembari online, kamu ngapain? Sudah makan? Hari ini sibuk ga? Pasien
kamu rame ya?” rentetan pertanyaan yang ada dipikiran Tiara tanpa berani
menyapa duluan. Ya Tuhan, ada ya manusia yang bisa sesuka itu dengan orang yang
dia kenal lewat sosial media? Tapi, bukankah banyak yang awalnya berkenalan
lewat sosial media lalu berjodoh dan akhirnya menikah?
Penelusuran
Tiara tidak hanya sampai disitu, berdasarkan hasil menjadi Detektif yang tidak
kenal waktu, Tiara menemukan beberapa informasi terkait Sang Dokter, dari
kegiatan diluar profesinya si Dokter, saudara serta kerabat Sang Dokter (Parah
sih lo, Ra :D). Tiara mencoba untuk melakukan pendekatan lewat sepupu si Dokter
yang saat itu tengah mengenyam pendidikan S3 nya di Belanda. Sepupunya ini
bernama Nayra, Melakukan pendekatan dengan Nayra ternyata tidak terlalu sulit
karena Nayra orang yang amat sangat humble
dan ramah banget. Sempat Nayra menanyakan tentang asal usul Tiara, dan
MasyaALLAH diluar dugaan ketika Nayra mengkonfirmasi kepada ayahnya, ayahnya Nayra kenal baik dengan paman Tiara, betapa dunia itu sempit ya.
Tiara
juga mengajak berbasi-basi di beberapa kali perbincangan, sampai akhirnya
perbincangan mereka menjurus ke masalah percintaan. Nayra sedikit bercerita
tentang kisah cintanya, Tiara mendengarkan dengan baik. Baru setelahnya Tiara
terbuka bahwa dia tengah tertarik dengan seorang lelaki yang dia kenal lewat
media sosial. Si Dokter itu yang mengisi hari-hari luang Tiara selama ini
setelah merampungkan Tesisnya. Tiara bercerita tentang sosok Dokter ini kepada
Nayra, menceritakan bagaimana dia menggunakan waktunya untuk men-stalking Sang Dokter. Nayra dibuat
penasaran begitu Tiara bilang bahwa mutual
friend di facebook Sang Dokter
adalah Nayra, hingga Nayra mendesak untuk tau siapa lelaki tersebut, Tiara
memberitahukannya, dia adalah Farras Hanif Barra. Nayra kaget begitu membaca chat dari Tiara. Bagaimana tidak, Farras
adalah sepupunya. Nayra pun memberitahukan kepada Tiara bahwa Farras yang Tiara
maksud adalah sepupunya. Tiara pura-pura kaget, karena sesungguhnya Tiara telah
mengetahui bahwa Nayra dan Farras adalah saudara sepupu. Namun, Tiara tidak
menceritakan itu kepada Nayra (hehehe...)
Dari
Nayra, Tiara tau bahwa Farras merupakan sosok yang memiliki kemauan dan tekat
yang kuat tapi juga humoris. Tiara semakin excited
mendengar kisah Sang Dokter Farras dari Nayra. Nayra pun menawarkan untuk
mengenalkan Tiara kepada Farras. “Mau ngga aku kenali ke Farras? Aku akan
cerita ke Farras kalau mau kenali kamu ke dia karena yang aku tau Farras belum
ada cewe nya deh” jelas Nayra. Tiara bingung, ada rasa senang tapi juga khawatir.
Khawatir jika Farras menolak dan akhirnya menjaga jarak dari Tiara. Tapi
mendapatkan dukungan dari Nayra, Tiara akhirnya setuju walaupun ada rasa tidak
percaya diri. Ya, Tiara bukanlah perempuan yang percaya diri dan berani dengan
lawan jenis. Tiara cenderung introvert
jika berkaitan dengan lawan jenis lebih-lebih jika lelaki itu telah membuat dia
tertarik. Tiara selalu merasa tidak pantas, secara fisik merasa tidak cantik,
menganggap bahwa ada banyak perempuan cantik di luar sana yang lebih tepat.
Tapi, untuk kali ini Tiara mencoba melawan rasa tidak percaya dirinya. Mencoba
peruntungan jika Farras setuju untuk dikenalkan.
Dalam
menanti kabar dari Nayra, Tiara menguatkan diri dengan melakukan sholat
istikharah. Seminggu masih belum ada kabar, dua minggu berjalan juga sama, tiga
minggu hingga genap satu bulan tidak ada kabar dari Nayra dan selama satu bulan
pula Tiara terus melakukan sholat istikharah memohon kepada Allah. Sebenarnya
Tiara bisa saja langsung menanyakan ke Nayra, tapi karena rasa minder-nya Tiara menahan diri padahal
rasa penasarannya akan jawaban dari Farras membuat Tiara galau sepanjang
penantian.
Hingga
seuatu ketika, teman Tiara memberikan masukan yang membuat Tiara memberanikan
diri untuk menanyakan keputusan Farras kepada Nayra. Tiara sudah mempersiapkan
diri untuk mendapatkan jawaban bahwa Farras akan menolak bahkan dalam bayangan
Tiara, porsi penolakan dari Farras jauh lebih besar persentasenya berbanding
menerima perkenalan ini. Dan benar saja, ketika Tiara menanyakan jawaban Farras
kepada Nayra ternyata Farras menolak untuk berkenalan dengan alasan yang
membuat Tiara semakin kagum. Farras bilang bahwa dia belum mau berkomitmen
dengan perempuan manapun karena fokus dia saat ini adalah pekerjaan dan
beasiswa untuk melanjutkan ke spesialis. Jadi Farras ingin fokus dengan karir
dan beasiswanya. Dia tidak ingin berkomitmen dengan perempuan dulu sebelum
mampu untuk menikahinya. (MasyaALLAH banget…). Raut wajah Tiara berubah sedih
tapi di sisi lain dia kagum dengan keputusan Farras, dia memang lelaki yang baik
dan bertanggung jawab serta memiliki prinsip yang kuat. Namun rasa tertarik Tiara
kepada Farras tidak serta merta lutur dari hati Tiara, Tiara tetap menyimpan
rasa suka itu, Tiara masih setia memonitor akun sosial media Farras dari Negeri
Seberang. Begitulah Tiara, perasaan yang dia miliki untuk Farras saat itu
sangat tulus. Setahun setelah kejadian itu, Tiara mengetahui bahwa Farras
berhasil mendapatkan beasiswa untuk meneruskan pendidikan spesialisnya. Tak henti-hentinya
Tiara menganggumi sosok ini, membayangkan bisa bertemu, berkenalan, dekat
hingga menikah sempat hadir di benak Tiara (Konyol emang :D). Walaupun gagal
berkenalan dengan Farras, namun komunikasi Tiara dengan Paman Farras masih
terjalin dengan baik walaupun tidak selalu sering bertanya kabar.
***
Tanpa
terasa lima tahun telah berlalu. Tiara telah kembali ke Indonesia dan berkarir
di kota besar Jakarta 5 tahun terakhir ini. Banyak kisah juga yang telah Tiara
lalui, sempat berhubungan serius dengan seorang pria hingga merencanakan
pernikahan namun kisah itu kandas karena sebuah pengkhianatan yang membuat
Tiara kecewa berat. Pelajaran berharga Tiara dapat dalam hal percintaan dan
kondisi itu membuat Tiara mengerti bahwa berharap pada manusia hanya akan
membawa kecewa. Tiara sadar bahwa tempat yang paling tepat untuk dia menaruh harapan
tertingginya hanyalah pada Sang Pecipta. Tiara bangkit, fokus dengan
kehidupannya bersama keluarga, fokus dengan karir, memperluas silahturahimnya
dan menyerahkan segala cerita hidupnya kepada Allah. “Ya Allah, tolong atur hidup hamba” batin Tiara. Life must go on.
Suatu
malam, Tiara berlayar lama di instagram-nya
dan tiba-tiba dia mendapatkan sebuah notifikasi akun seseorang yang memiliki
pertemanan di facebook. Tiara kaget
begitu dia melihat nama yang tertulis di akun IG itu “Farras Hanif Barra”. Tiara
penasaran dan coba membuka akun tersebut dan benar saja akun itu milik Farras. Orang
yang sampai detik ini belum hilang sepenuhnya dari hati Tiara. “Dia punya IG?” sorak hati Tiara, girang.
Naluri detektif Tiara membara kembali, tanpa banyak buang waktu Tiara langsung
berlayar di IG Farras yang ternyata tidak di private. Sejak malam itu, Tiara selalu menyempatkan untuk meng-update berita tentang Farras melalui
akun IG milik Farras. Kehidupan men-stalking
IG Farras sudah menjadi hobi Tiara setiap sebelum tidur. Memandangi gambar
Farras sembari membaca sholawat dan berdoa didalam hati “Ya Allah, jika kami berjodoh berilah sebab musabab untuk kami saling
bertemu, tapi bila kami tidak berjodoh maka berilah hamba ganti yang jauh lebih
baik dari padanya” Akan tetapi, Tiara tidak berani untuk mem-follow IG Farras, Tiara minder dan malu.
Satu
tahun berlalu dan tidak pernah satu malampun Tiara melewati untuk membuka IG
Farras, hingga Tiara kaget begitu melihat Farras mem-posting photo sidang tesisnya. “Dia sudah lulus ternyata, Alhamdulillah”
ucap Tiara sembari tersenyum bahagia namun senyum itu luntur ketika Tiara
membaca salah satu komen di posting-an
itu, ada perempuan yang sepertinya memberi kode menjodohkan Farras dengan teman
mereka. “Dokter memang cocoknya sama
Dokter” batin Tiara lirih. Sedihnya berbeda dengan 6 tahun lalu, kali ini
lebih sedih. Sejak saat itu, Tiara tidak serajin seperti biasanya membuka IG
Farras. Tapi tiap memandang photo Farras, Tiara selalu membaca sholawat dan
memanjatkan doa kepasrahannya kepada Sang Pemilik Hati.
Bukan cinta yang mencari cinta
Tapi cinta yang mendatangi cinta
Bukan cinta yang menanti cinta
Tapi cinta yang meminta kepada Sang Pencipta Cinta
Beberapa bulan berlalu,
Tiara melihat akun IG Farras sudah di private.
Hal itu membuat Tiara tidak bisa mencari tau mengenai Sang Dokter Ganteng. Di tambah
akun facebook Sang Dokter sudah sangat
jarang aktif. Hingga suatu malam, Tiara memutuskan untuk mem-follow IG Farras yang sekian tahun hanya
berani dia stalking tanpa berani di follow. Ternyata tidak ada gambar
pernikahan disana, hanya ada satu gambar yang baru beberapa bulan di posting. Gambar Farras bersama
ponakan-ponakan nya yang lucu. (Yakin itu ponakan Ra? Jangan-jangan anaknya?
:P…) Yakiiinnn…. Karena ga mungkin anak Farras udah segede itu, kalau nikahnya
tahun kemarin.
Farras Hanif Barra,
namamu masih menghias di hati Tiara dan melihat photo-mu membuat Tiara yakin
bahwa suatu saat kalian akan bertemu.
Namun Tiara menyerahkan
semua keputuskan kepada Sang Pemilik Hati, bila memang berjodoh bagaimanapun
sulitnya Allah akan memberikan jalanNya untuk menyatukan dua hati tersebut.
Tapi, bila memang tidak berjodoh, mau semudah apapun jalannya maka dua hati
tersebut tidak akan pernah menyatu.
Life
is like a puzzle, we have to fit one piece at a time but Allah SWT sees the
completed puzzle before we even begin.
Allah
said, “Indeed, I know that which you don’t know” In Surah Al-Baqarah verse 30
Sekarang, fokuslah
untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki diri dan memantaskan diri
sebagai hambaNya yang taat.